Thursday, 28 May 2015

Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

Kurang olahraga, mengonsumsi makanan instan, kurang istirahat dan tekanan stres, adalah hal-hal yang kerap dialami warga kota besar. Menjalani pola hidup yang tidak sehat akan berdampak buruk pada kesehatan, salah satunya dapat mengakibatkan penyakit jantung. Serangan jantung pun menempati peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia.
Penyebab
Penyakit jantung disebabkan karena penyempitan pembuluh darah akibat tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis, yang terjadi jika terdapat penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri serta menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary heart disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.
Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung, dan semakin besar kemungkinan besar meninggal.
Gejala
Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya bisa mendapat serangan jantung, karena kejadiannya memang begitu mendadak, dengan gejala timbulnya rasa nyeri di dada. Nyeri  dada sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal, rasa nyeri pada bagian dada tersebut merupakan salah satu gejala penyakit jantung. Sejumlah keluhan fisik yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah nyeri dada, jantung berdebar-debar, cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan, sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada disertai mual dan muntah. Rasa tertekan atau seperti ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas dan terbakar di bagian dada, yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher dan punggung bila sudah parah.
Tindakan
Jangan panik! Itu hal utama yang harus diingat seseorang bila menghadapi serangan jantung. Usahakan batuk terus dengan sekuat tenaga! Setiap kali sebelum batuk, tariklah napas dalam-dalam, kemudian batuklah dengan kuat, dalam dan panjang, seperti hendak mengeluarkan dahak yang berada dalam dada. Setiap selang dua detik, tarik napas sekali dan batuk kembali hingga pertolongan tiba atau hingga merasa denyut jantung sudah normal.
Tujuan kita menarik napas adalah untuk memasukkan oksigen ke dalam paru-paru. Sedangkan tujuan batuk adalah untuk menekan jantung agar sirkulasi aliran darah kembali normal. Menekan jantung dengan cara batuk juga dapat membantu mengembalikan denyut jantung menjadi normal. Dengan pertolongan pertama ini diharpkan dapat memberikan kesempatan kepada penderita untuk pergi ke rumah sakit.

No comments:

Post a Comment